4 Cara Mengatasi Anak Suka Berbicara Kasar, Tak Perlu Galak
 |
| sumber: Pexels.com |
Berbicara atau mengumpat dengan kata-kata kotor tentunya bukan hal baik, terlebih jika dilakukan oleh anak-anak. Salah satu cara mengatasi anak suka berbicara kasar adalah mencari lingkungan yang baik dan membantu perkembangan karakternya, seperti yang dilakukan Preschool in Kelapa Gading.
Sebab, Preschool Kelapa Gading tidak hanya fokus pada kemampuan akademik. Namun juga membantu pembangunan karakter seperti sopan santun dan bertanggung jawab. Anak akan terus mengalami perkembangan sosial hingga emosional lewat suasana belajar demokratis dan teratur yang Preschool ciptakan.
4 Cara Mengatasi Anak Suka Berbicara Kasar
Berdasarkan The Australian Parenting Website, anak-anak mengumpat karena ingin mendapat perhatian, frustrasi, atau agar diterima lingkungannya.
Nah, agar tidak sampai masuk dalam pergaulan yang salah, berikut beberapa cara mengatasi anak suka mengumpat menurut Harvard Health Publishing yang bisa Anda terapkan.
1. Tanggapi dengan Tenang
Ketika mendengar anak mengeluarkan kata-kata kasar, Anda mungkin akan merasa kaget sekaligus marah. Namun, Anda harus tetap mengendalikan diri dan bersikap lebih tenang. Jangan sampai mengikuti emosi dan bersikap kasar pada si kecil.
2. Coba Tanyakan Alasannya
Selanjutnya, Anda bisa bertanya pada anak alasan mereka mengumpat seperti itu. Apakah karena rasa marah, tidak nyaman, atau sedang mencari perhatian? Lewat cara ini, Anda bisa membantu anak untuk mengenali lebih jauh tentang emosinya.
Anak-anak umumnya cenderung belum memahami cara yang baik untuk mengekspresikan emosi dan keinginannya. Hal tersebut sangat wajar bila mengingat kosa kata mereka yang masih terbatas.
Karena itu, menanyakan alasan dan memvalidasi emosi menjadi langkah pertama yang wajib Anda lakukan.
3. Berikan Penjelasan
Cara mengatasi anak suka berbicara kasar selanjutnya adalah memberikan penjelasan dan memperbaiki kesalahannya. Anda bisa mulai dengan menegur menggunakan kata-kata halus. Katakan bahwa kata-kata tersebut kasar, bisa menyakiti orang lain, dan tidak baik jika diucapkan.
Ingatkan pula bahwa masih ada banyak kata-kata baik yang bisa digunakan untuk mengekspresikan perasaan.
Coba buat mereka lebih mengerti lewat cara sederhana di kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika Anda marah, jangan sampai mengumpat dan sampaikan perasaan Anda pada anak.
4. Coba Bangun Rasa Empati Anak
Ketika anak kembali mengumpat, Anda juga bisa mengatasi dengan membangun rasa empati. Ajak mereka memikirkan dan mengenali perasaan orang lain yang mendengarnya. Baik itu sedih, kecewa, marah, dan sebagainya.
Cara paling mudah ada dengan memberi pertanyaan, seperti “Apa yang kamu rasakan jika seseorang berkata buruk kepadamu?”. Sehingga, lambat laun anak akan belajar merefleksikan diri dan merenungkan tindakannya. Jangan lupa pula untuk mengapresiasi ketika mereka mampu menunjukkan rasa empati.
Sudah Tahu Cara Mengatasi Anak Suka Berbicara Kasar?
Pada dasarnya, mengatasi anak yang mengumpat membutuhkan kesabaran. Namun, Anda bisa mulai dari diri sendiri lebih dulu. Sebab, anak akan meniru perilaku orang dewasa. Jadi, cobalah untuk mengontrol emosi dan hindari berperilaku kasar di depan anak.
Nah, selain melakukan cara-cara di atas, Anda sebaiknya mencari lingkungan yang tepat untuk anak bergaul. Salah satu tempat terbaik adalah Preschool in Kelapa Gading. Di mana anak akan didukung untuk menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata.
Si kecil pun akan belajar merenungkan keberhasilan dan kesalahan yang mereka perbuat. Mari dukung anak membangun pemahaman tentang dunia dan mampu membuat keputusan sendiri dengan bergabung di Preschool Kelapa Gading!
Referensi:
https://www.alodokter.com/anak-suka-berkata-kasar-ini-tips-mengatasinya
https://www.health.harvard.edu/blog/what-to-do-when-your-child-swears-2020011418668
https://highscope.or.id/network-of-school/shi-kelapa-gading/5
https://raisingchildren.net.au/school-age/behaviour/common-concerns/swearing
Tidak ada komentar untuk "4 Cara Mengatasi Anak Suka Berbicara Kasar, Tak Perlu Galak"
Posting Komentar