8 Mitos tentang Nutrisi Ini Ternyata Harus Diluruskan, Apa Saja?
Sampai saat ini, rupanya masih banyak orang yang keliru memahami nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, lho! Hal ini dibuktikan lewat survei bertajuk Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2022 yang dilakukan oleh Herbalife nutrisi no 1 di dunia serta melibatkan total 5.500 responden dari negara-negara Asia Pasifik, yaitu Australia, Filipina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, serta Vietnam.
Lalu, apa saja ya mitos yang ditemukan dari survei tersebut, dan apa fakta yang sebenarnya mengenai nutrisi? Anda bisa simak dalam rangkuman hasil survei dari Herbalife nutrisi no 1 di dunia dalam penjelasan berikut.
Mitos 1: Karbohidrat mengakibatkan kenaikan berat badan.
Faktanya, bukan karbohidrat yang menyebabkan kenaikan berat badan, tapi konsumsi kalori yang terlalu banyak. Herbalife Nutrition sendiri menyarankan konsumsi karbohidrat sebanyak 40% dari jumlah kalori harian, terutama dari makanan sumber karbohidrat kompleks seperti sayur, buah, wholegrain, dan kacang-kacangan.
Mitos 2: Hanya butuh sedikit asupan protein seiring dengan bertambahnya umur.
Faktanya, Anda bisa mengalami sarcopenia, yaitu kehilangan fungsi dan massa otot secara progresif sejak usia 40 tahun secara bertahap. Sarcopenia bisa diatasi lewat asupan protein serta resistance training (latihan angkat beban).
Mitos 3: Kafein sebabkan dehidrasi.
Faktanya, kafein memang bersifat diuretik tapi hanya jika dikonsumsi berlebih. Kalau Anda konsumsi secara menengah — maksimal 3 gelas setiap hari — kemungkinan dehidrasi sangat rendah.
Mitos 4: Massa tulang maksimal dapat dioptimalkan berapapun usianya.
Faktanya, massa tulang maksimal bergantung pada jumlah asupan kalsium dan mencapai puncaknya di usia 30 tahun. Dengan memenuhi kebutuhan kalsium, risiko osteoporosis bisa ditekan, salah satunya dengan suplementasi kalsium.
Mitos 5: Diet ketogenik adalah cara sehat turunkan berat badan.
Faktanya, diet ketogenik memaksa tubuh hanya menggunakan lemak sebagai sumber energi lewat pola makan karbohidrat sangat rendah, protein sedang, dan lemak sangat tinggi. Akan tetapi, karbohidrat yang sehat sebenarnya dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, vitamin, dan mineral.
Mitos 6: Diet sangat rendah lemak adalah cara terbaik turunkan berat badan.
Faktanya, studi menunjukkan berat badan hanya berkurang sedikit setelah menjalani diet rendah lemak di tahun pertama. Artinya, diet rendah lemak tidak efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Apalagi lemak juga dibutuhkan tubuh untuk penyerapan vitamin A, D, E, dan K, serta pembentukan membran sel dan hormon.
Mitos 7: Indeks glikemik adalah indikator baik sumber karbohidrat sehat.
Faktanya, indeks tersebut hanya mengukur pengaruh karbohidrat dalam makanan dalam meningkatkan kadar gula. Anda juga perlu mempertimbangkan jumlah asupan karbohidrat dan jenis makanannya.
Mitos 8: Bubuk protein bukan sumber protein sehat dibandingkan protein dari makanan alami.
Faktanya, bubuk protein juga bisa jadi sumber protein yang sehat selayaknya makanan alami selama terbuat dari sumber-sumber berkualitas tinggi. Contohnya protein kedelai yang berasal dari kacang kedelai dengan protein lengkap dan 9 asam amino penting yang dibutuhkan tubuh.
Tidak ada komentar untuk "8 Mitos tentang Nutrisi Ini Ternyata Harus Diluruskan, Apa Saja?"
Posting Komentar